Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

BAZNAS Menembus Batas Kepulauan Mentawai

Gambar
Langit malam berpamit pertanda hari telah pagi. Hari ini akan menjadi hari yang padat, perjalanan panjang menuju suatu pulau kecil bagian Indonesia Barat untuk melakukan tugas lapangan. Pekerjaan yang jarang dilakukan bagi seseorang yang terbiasa dalam ruangan dan duduk di depan layar laptop selama sepuluh jam, bahkan lebih. NN, atau biasa dipanggil Nuna, merupakan salah seorang karyawan dari lembaga legendaris di Indonesia. Lembaga yang bergerak di bidang perekonomian Islam, kemanusiaan, dan juga pendidikan. BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) Kebon Sirih bagian MCB (Mualaf  Centre  BAZNAS). MCB memiliki salah satu program utama, yaitu Pembinaan Mualaf. Pembinaan Mualaf tersebut membutuhkan aktivitas yang terjun langsung ke masing-masing daerah para mualaf. Bertemu mereka. Melihat situasi dan kondisi sejauh mana mereka menjadi insan yang baru saja terlahir kembali (mualaf). NN bersama rekan kerjanya, DT, akan terbang menuju Pulau Sumatera, tepatnya di Sumatera Barat, ...

Muhammad Alkaffi Refdila, Jatuh Bangunnya Anak Muda

Gambar
Berjalan di dunia  entrepreneur,  memang membuat waktu dan ruang yang kita miliki tidak terbatas untuk pekerjaan yang kita sukai. Dibandingkan menghabiskan waktu untuk belajar yang mengharuskan kita mengikuti ‘aturan main’ sang pengajar bahkan tempat belajar itu sendiri. Sebagai anak muda, Muhammad Alkaffi Refdila (21), ingin memiliki ruang dan waktu yang tidak terikat atau bisa disebut tidak monoton. Kafi, sapaan akrabnya, hampir memutuskan untuk melepas kuliah, tugas-tugas di tempat usahanya lah yang membuat ia  kewalahan  di perkuliahannya. Sebenarnya sejak SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) ia sudah berpenghasilan, karena memang tuntutan sebagai anak kejuruan untuk melakukan magang lalu mendapatkan upah. Tetapi setelah lulus, ia sengaja memberikan gap untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Selain sengaja, dari keluarga juga meminta untuk ia bekerja, “Karena faktor ekonomi, orang tua menekankan, setelah (lulus) sekolah langsung bekerja, alham...

Defisit BPJS dari Kelenaan Pemerintah?

Berawal dari PT.Askes (Persero) yang ditunjuk sebagai penyelenggara program jaminan sosial dibidang kesehatan. Hingga akhir masa jabatan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), 1 Januari 2014, PT.Askes (Persero) pun berubah menjadi BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan  Sosial) Kesehatan. Langkah menuju cakupan kesehatan semesta-pun semakin nyata. (liputan6.com : 13 Desember 2013, “PT Askes Siap Berubah Jadi BPJS Kesehatan”) Memasuki periode kedua Joko Widodo menjadi presiden Indonesia, masih saja negara kita terlilit masalah keuangan. Terutama pada BPJS yang memiliki peran besar untuk menyejahterakan rakyat Indonesia, sudah mengalami defisit yang sangat tinggi hingga mencapai RP32T di BPJS Kesehatan. (cnbcindonesia.com : 7 Oktober 2019, “Wamenkeu Ungkap Borok BPJS Kesehatan Hingga Defisit Rp32T”) Kementerian Keuangan berencana menaikkan iuran hingga menjadi 100 persen. Untuk Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) dan peserta bukan pekerja. “Kelas I yang awalnya Rp80.000 berubah menjadi...