Resensi Film : Kyou ma Iyagarase Bento "Bento Balas Dendam"
I. Identitas Film
1. Judul :
Bento Harassment, Kyou mo Iyagarase Bento
2. Sutradara :
Renpei Tsukamoto
3. Produser :
Yoshiyuki Nakahata, Kazunari Takeuchi, Yoichi Arishige
4. Penulis :
Renpei Tsukamoto, Ttkk
5. Produksi :
Kansai Television Co.Ltd Entertaiment
6. Pemain :
Ryoko Shinohara, Kyoko Yoshine, Rena Matsui, Kanta Sato, Ryuta Sato
7. Durasi : 01
jam 46 menit
II. Sinopsis
Film ini menceritakan seorang
ibu tunggal, Mochimaru Kaori (diperankan oleh Ryoko Shinohara), yang
ditinggalkan oleh suaminya 12 tahun yang lalu. Kaori memiliki dua orang anak
perempuan, Mochimaru Wakaba dan Mochimaru Futaba. Mereka tinggal di Pulau
Hachijo, 287 kilometer selatan Tokyo. Saat ini Kaori hanya tinggal berdua
dengan Futaba (diperankan oleh Kyoko Yoshine), anak bungsunya.
Futaba merupakan siswi
SMA yang sedang beranjak remaja, dan juga sedang mengalami fase pemberontak
seperti anak remaja pada umumnya. Futaba adalah anak yang selalu bersikap
dingin terhadap ibunya. Sehingga Kaori mendapatkan ide untuk membuatkan Futaba
bento karakter, sebagai bentuk balas dendam Kaori kepada Futaba. Bento karakter
yang dibuatkan Kaori membuat Futaba merasa kesal dan malu di depan teman-temannya,
yang menjadikan ia tidak terlihat keren lagi.
Hingga suatu saat,
Futaba yang akan lulus dari SMA, meminta Kaori untuk mengajari ia membuat bento
karakter dan berniat untuk membuat bento tersebut untuk seseorang yang ia sukai
sebagai tanda perpisahan mereka.
Perbuatan menjengkelkan
Kaori ini membuahkan hasil yang baik, yaitu hubungan mereka menjadi membaik.
III. Resensi
Film Bento Harassment
karya Renpei Tsukamoto ini memberikan kesan menyegarkan mata saat ditonton.
Alasannya karena film ini memberikan nuansa alam, yaitu pengambilan gambar yang
berada di Pulau Hachijo, Tokyo. Selain bernuansa alam, dominan film ini
bergambar bento atau bekal makanan. Macam-macam bento yang disuguhkan bisa
membuat penonton kelaparan saat menontonnya.
Film ini juga mengajarkan
bahwa seberapa lama apapun kita mengabaikan ibu kandung, tetap saja beliau
merupakan orang pertama yang kita butuhkan setiap hari.
Futaba yang tumbuh
menjadi anak pembangkang membuat Kaori, ibunya, memberikan hukuman. Yaitu
membuat bento yang dinamakan Iyagarase Bento, Bento Balas Dendam.
Perbuatan menjengkelkan
Kaori bukanlah sebuah kejahatan nyata,
tetapi sebagai bentuk komunikasi dengan cara yang tidak biasanya. Kaori,
sebagai ibu, ingin sekali memiliki hubungan baik dengan anak bungsunya itu. Ia
ingin Futaba tumbuh menjadi anak yang baik, khususnya hubungan dengan ibu
kandungnya sendiri.
Film ini juga membuat
kita merasa greget sama sikap
dinginnya Futaba. Futaba terlihat terpaksa memakan bento yang dibuat ibunya,
karena jika ia tidak memakan bento tersebut, ia merasa kalah dengan permainan yang dibuat ibunya.
Karakter bento yang
berbeda setiap harinya, bisa menjadi referensi para penonton untuk dilakukan di
kehidupan sehari-hari.
Tindakan membuat bento
karakter Kaori tidak hanya memberikan semangat untuk memperbaiki hubungan
dengan anaknya, tetapi juga memotivasi salah seorang ayah tunggal yang memiliki
anak berusia 5 tahun. Shinsuke, adalah seorang ayah tunggal berusaha menghibur
anaknya dengan membuat bento karakter, yang mana kebiasaan membuatkan bento
untuk anaknya adalah kebiasaan istrinya sebelum meninggal.
Jadi pesan yang dapat
diambil dari adegan ini adalah sekecil apapun perbuatan kita, lakukanlah. Bisa
jadi apa yang kita lakukan juga dapat memotivasi orang lain yang mungkin saja
mengalami hal yang serupa.
3 tahun berjalan,
Futaba akan lulus dari sekolahnya. Menjelang kelulusannya, ia merasa belum
dapat memutuskan rencana kedepannya. Tetapi, Tatsuo, orang yang disukai Futaba,
bercerita kepada Futaba bahwa ia akan melanjutkan karirnya di Tokyo. Hal ini
membuat Futaba termotivasi dan mendapatkan rencana kedepannya.
Adegan ini mengingatkan
penonton yang masih menginjak SMA untuk mempersiapkan karir kedepannya
masing-masing segera, agar tidak kesusahan dan kebingungan ketika menjelang
kelulusan. Jika belum ada rencana, cobalah untuk berdiskusi dengan teman-teman
sebayanya. Mungkin dari mereka lah kita mendapatkan motivasi, seperti Futaba.
Selain itu, gunakan waktu menjelang kelulusan untuk berlatih wawancara saat
pelamaran kerja. Akan terkesan baik dan siap dalam dunia pekerjaan di hadapan
pewawancara. Jika sudah siap untuk melakukan wawancara nanti, mintalah restu
kepada keluarga, terutama ibu. Karena mungkin dari nasihat yang diberikannya,
dapat membuat kita berhasil melewati dan mengatasi ketegangan situasi tersebut.
Seperti yang sudah
disebutkan sebelumnya, Tatsuo akan melanjutkan karirnya di Tokyo. Futaba
meminta bantuan ibunya untuk membuat bento yang akan diberikan ke Tatsuo,
sebagai kenang-kenangan darinya. Kaori dengan senang hati membantu anaknya.
Saat hari tiba, Futaba
kecewa ketika ingin memberikan bento buatannya semalam. Dikarenakan Tatsuo
sudah memiliki kekasih. Selain itu, Futaba juga ditolak lamarannya oleh perusahaan
yang sebelumnya ia lamar. Futaba pun kabur dari rumah, dan memilih tinggal
sementara di rumah kakaknya.
Ketika di rumah
kakaknya, Futaba memakan masakan yang dibuat oleh kakaknya. Tetapi ia
menyadari, bahwa kakaknya selalu memasak masakan olahan telur. Saat itu juga,
Wakaba memberikan insight positif
kepada Futaba mengenai kehidupan sebenarnya.
3 hari menjelang
wisuda, Kaori jatuh sakit. Futaba menyesali perbuatan ibunya yang selalu
bekerja keras membuatkan bento untuknya. Tetapi Wakaba bercerita tentang masa
lalu mereka. Kaori yang dulu merupakan wanita karir yang sangat sibuk dengan
pekerjaannya, tetapi tidak lupa dalam mengurus kedua anak perempuannya.
Menyiapkan sarapan, menuliskan pesan dan diletakkan di bawah bantal tidur
anaknya, ini bertujuan untuk saling terhubung satu sama lain. Pesan yang dapat
dalam adegan ini, sesibuk apapun ibu, ia tetap menyayangi anaknya, berusaha
untuk keep in touch.
Menjelang akhir film,
diceritakan pula bagaimana hasil perubahan Shinsuke dalam berusaha membuat
bento karakter anaknya. Ternyata anak tersebut merasa ayahnya tidak pernah
didengarkan. Tetapi di sisi lain, tindakan Shinsuke membuat anaknya jadi pandai
menulis hiragana (huruf-huruf Jepang). Dari sini terlihat, bahwa Shinsuke
berhasil membuat anaknya pandai dan anaknya menyadarkan sikap dia selama ini.
Hari upacara kelulusan
atau wisuda. Kaori membuatkan bento raksasa sebagai ucapan atas kelulusan anak
bungsunya itu. Bento raksasa ini dibuat ketika ia berhasil kabur dari rumah
sakit yang dibantu Wakaba, padahal Kaori masih dalam perawatan inap. Tetapi ini
tidak menjadi alasan Kaori untuk tidak merayakan kelulusan anaknya. Bento
raksasa ini bukan hanya dinantikan oleh Futaba seorang, tetapi juga dinantikan
teman-teman sekelas Futaba yang sudah familiar dengan bento yang selalu
dibawakannya ke sekolah.
Tindakan yang Kaori
lakukan mengingatkan pada jasa-jasa seorang ibu yang selalu berusaha maksimal
untuk membahagiakan anaknya, walaupun dalam keadaan sakit sekalipun.
Setelah upacara
kelulusan, Futaba akan melanjutkan karirnya di Tokyo. Sebelum keberangkatan, ia
membuat surat untuk ibunya. Dari isi surat tersebut, kita dapat mengetahui
bahwa seorang Futaba, anak pemberontak, sebenarnya sangat mencintai dan
menghormati ibunya. Ia terkesan dengan apa yang dilakukan ibunya selama 3 tahun
itu. Dari tindakan ibunyalah, Futaba
termotivasi untuk bekerja di bidang makanan. Sebagai tanda bahwa ia tidak akan
menyia-nyiakan apa yang telah ibunya beri dan ajarkan.
Film Bento Harassment
memiliki postive vibes bagi
penontonnya. Cocok ditonton untuk keluarga, terlebih lagi untuk remaja yang
mungkin memiliki masalah yang sama dengan Futaba.
Sampai akhir pemutaran, saya
merasa bahwa pembawaan Ryoko Shinohara sebagai Ibu Futaba yang sabar dan tegas,
sangat sukses. Happy Ending film ini membuat
saya terharu dengan sikap pembalasan Futaba yang menjadi baik kepada ibunya. Mungkin
penonton lain di luar sana juga merasakan hal yang sama dengan saya.
Pemenuhan Tugas Character Building pertemuan 12
Pinkhan Althania V (41190146), 41.3A.01
Komentar
Posting Komentar